Data Yang Harus Diperhatikan Dalam Laporan Keuangan Emiten

Untuk memahami kinerja perusahaan, kemampuan menganalisis data di laporan keuangan sangatlah penting. Mengingat laporan keuangan adalah “bahasa bisnis”.

Laporan keuangan umumnya terdiri dari beberapa puluh halaman. Kita tidak mungkin punya waktu untuk membaca keseluruhan isinya. Selain itu, tidak efektif dan membuang-buang waktu juga mengingat waktu kita lebih baik untuk melakukan hal yang lebih memberikan nilai tambah.

Jadi kita cukup baca beberapa data pentingnya saja, berikut data yang selalu saya perhatikan.

1. Laporan Neraca

Laporan keuangan terdiri dari 5 bagian utama. Hanya 4 yang paling sering saya perhatikan. Salah satunya adalah laporan neraca.

Laporan neraca memberikan gambaran terkait kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan berapa kekayaan/aset yang dimiliki perusahaan.

Saya paling sering perhatikan data ekuitas dan liabilitas/utang jangka panjang. Data ekuitas berguna untuk melihat perkembangan kondisi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu. Sementara utang jangka panjang digunakan untuk mengecek keuangan perusahaan. Saya biasanya membagi utang jangka panjang dengan ekuitas supaya memiliki gambaran lebih bagus. Jika di bawah 50%, berarti keuangan perusahaan masih tergolong sehat.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi menggambarkan kinerja perusahaan secara operasional. Mulai dari penjualan, biaya-biayanya, hingga keuntungan yang diperoleh.

Untuk laporan ini, saya perhatikan pendapatan dan laba bersihnya. Sama seperti ekuitas, saya juga analisis secara historis. Saya selalu berusaha mencari data dengan rentang waktu sepanjang mungkin supaya saya mendapatkan gambaran lebih luas.

3. Arus Kas

Laporan arus kas memperlihatkan jumlah uang tunai yang keluar dan masuk perusahaan serta peruntukannya. Saya biasanya hanya memperhatikan arus kas operasi dan arus kas pendanaan. Itupun hanya ketika rasio utang jangka panjang/ekuitas lebih dari 50%. Jika di bawah itu, saya tidak memperhatikan arus kas.

Arus kas operasi menunjukkan aliran uang tunai keluar dan masuk dari kegiatan bisnis utama perusahaan. Jika utang jangka panjang tinggi, arus kas operasi haruslah positif. Sedangkan arus kas pendanaan menunjukkan aliran uang tunai keluar masuk dari kegiatan utang, permodalan, dan dividen. Idealnya arus kas pendanaan negatif yang itu berarti perusahaan lebih banyak mengeluarkan uang untuk membayar utang dan membagikan dividen ketimbang mengambil utang baru.