Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) adalah suatu kondisi kesehatan mental yang merupakan bentuk yang lebih parah dari sindrom pramenstruasi (PMS). PMDD mengacu pada perubahan suasana hati, emosi, dan fisik yang signifikan yang terjadi secara konsisten pada fase pramenstruasi siklus menstruasi seorang wanita. PMDD dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan psikologis seseorang.
Gejala PMDD seringkali muncul 1-2 minggu sebelum menstruasi dan dapat mereda setelah timbulnya menstruasi. Gejalanya melibatkan kombinasi emosi dan fisik yang parah, termasuk perasaan depresi, kecemasan, perubahan suasana hati yang ekstrem, iritabilitas, kelelahan yang berlebihan, kesulitan berkonsentrasi, dan gejala fisik seperti nyeri payudara atau rasa sakit pada otot dan sendi.
Penyebab pasti PMDD tidak sepenuhnya dipahami, tetapi disinyalir bahwa fluktuasi hormon, terutama estrogen dan progesteron, berperan dalam perkembangan kondisi ini. Beberapa faktor risiko melibatkan riwayat kejadian trauma atau stres, serta faktor genetik.
Diagnosis PMDD memerlukan pencocokan gejala tertentu dan pemantauan siklus menstruasi selama beberapa bulan. Dokter dapat merekomendasikan penggunaan jurnal untuk mencatat gejala dan siklus menstruasi sebagai bagian dari proses diagnosis.
Pengelolaan PMDD melibatkan pendekatan holistik yang dapat mencakup terapi kognitif perilaku (CBT), pengubahan gaya hidup seperti olahraga teratur dan pola makan sehat, serta penggunaan obat-obatan seperti antidepresan, kontrasepsi hormonal, atau obat antiinflamasi nonsteroid untuk meredakan gejala fisik.
Penting untuk mendiskusikan gejala PMDD dengan profesional kesehatan, terutama jika gejalanya mengganggu aktivitas sehari-hari atau berdampak negatif pada kualitas hidup. Dengan pendekatan yang tepat, PMDD dapat dielola secara efektif, dan individu yang mengalaminya dapat mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik mereka.