Mengenal beras hitam
Beras hitam merupakan salah satu jenis beras dari spesies Oryza sativa L. yang memiliki kandungan gizi yang tinggi.
Beras hitam biasanya dibudidayakan di Asia Tenggara, salah satunya di Indonesia. Pada jaman dahulu, beras hitam sering disebut sebagai nasi terlarang (forbidden rice), nasi surga (heaven rice), beras raja, beras kekaisaran, atau beras berharga.
Hal ini dikarenakan beras hitam hanya boleh dikonsumsi oleh keluarga kerajaan dan dianggap tabu untuk dikonsumsi secara umum.
Tetapi saat ini mengonsumsi beras hitam sudah dianggap sebagai hal yang wajar, sehingga beras hitam sudah banyak dikonsumsi masyarakat umum.
Bedanya apa sama beras biasa?
Beras hitam memiliki struktur tumbuhan yang mirip dengan beras pada umumnya, namun yang membedakan adalah pada beberapa varietas beras hitam memiliki batang dan daun yang berwarna gelap akibat dari kandungan pigmen antosianin.
Selain itu, pada bagian kulit ari yaitu aleuron, pericarp, dan seed coat dari beras hitam mengandung pigmen antosianin yang sangat tinggi sehingga menghasilkan warna beras yang ungu gelap.
Kandungan gizi
Beras hitam telah dikenal sejak lama memiliki keunggulan dalam kandungan gizi dibandingkan dengan jenis beras yang lain.
Beras hitam memiliki kandungan protein, vitamin dan mineral yang lebih tinggi (Suzuk et al., 2004) dibandingkan dengan beras merah antara lain kandungan zat besi, zink, kalsium, tembaga, dan mangan (Meng et al., 2005).
Beras hitam juga memiliki kandungan kalori yang lebih kecil dibandingkan dengan beras putih maupun beras coklat
(Kushwaha, 2016).
Bukan hanya itu saja, beras hitam juga tinggi serat dan rendah gula sehingga dapat mengurangi risiko diabetes dan komplikasi (Walter & Marchesan, 2011), serta membantu memperbaiki sistem pencernaan (Kushwaha, 2016).
Kandungan antosianin
Beras hitam juga memiliki tingkat antosianin yang tinggi dibandingkan dengan beras putih. Hal ini dikarenakan pada beras hitam terdapat susunan cyanidin 3-O-glukosida dan peonidin 3-O-glukosida (Lee et al., 2014).
Kandungan antosianin dan fenolik yang tinggi pada beras hitam juga berpengaruh pada aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras merah maupun buah berry (Salgado et al., 2008; Kushwaha, 2016).