Telur puyuh merupakan salah satu jenis telur yang nantinya akan dihasilkan dari unggas yang bernama burung puyuh di mana telur yang berbentuk kecil ini pada umumnya sering sekali ditemukan sebagai salah satu pelengkap masakan seperti sayur sup ataupun mereka yang dijadikan sate untuk menemani anda memakan bubur ayam tapi Apakah anda mengetahui apa saja manfaat dan kandungan gizi yang ada dalam telur puyuh simak penjelasan lengkapnya di bawah ini
Tinggi protein
Telur puyuh sama seperti dengan telur ayam di mana telur puyuh merupakan salah satu makanan sumber protein yang sangat tinggi di mana dalam satu porsi telur puyuh berisi 5 butir memiliki kandungan 6 gram protein yang sama banyak dengan 1 butir telur ayam di mana nutrisi dari protein tersebut sangat diperlukan oleh tubuh anda agar bisa dijadikan sebagai salah satu sumber energi agar dapat menjaga stamina memelihara kesehatan kulit dan juga meningkatkan kesehatan rambut serta dapat memberikan kekuatan pada massa otot
Kaya akan vitamin A dan Collin
Telur yang memiliki bentuk kecil ini dan dihasilkan dari burung puyuh juga memiliki kandungan vitamin A dan kulit yang sangat tinggi dimana setiap satu porsi telur puyuh akan memberikan 119 MG kolin dan juga 244 iu vitamin A dengan begitu dalam satu porsi telur puyuh bisa memberikan asupan sekitar 22 sampai 28% asupan kolin dan juga 8 sampai 10% asupan vitamin A harian Anda
Tinggi selenium dan zat besi
Telur burung puyuh juga memiliki kandungan selenium yang sangat banyak sekitar 26% dan juga zat besi sekitar 9% daripada telur ayam dimana selenium memiliki manfaat agar anda bisa memelihara fungsi kognitif otak dan juga meningkatkan sistem metabolisme tubuh Sehingga nantinya hormon tiroid bisa memperbaiki kerusakan DNA yang terjadi
Walaupun memiliki banyak sekali kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh tetapi telur puyuh juga termasuk makanan yang memiliki kandungan kalori yang tinggi tapi demikian anda tidak boleh mengkonsumsi telurnya dalam jumlah yang banyak karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat di dalam darah sehingga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung